Beberapa waktu terakhir, aksi demo sopir truk kembali mencuat di berbagai daerah. Para pengemudi menolak kebijakan penertiban kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) yang dijalankan pemerintah. Alasan mereka sederhana: aturan ODOL dianggap menambah biaya operasional, mengurangi muatan, dan menekan penghasilan.
Namun, di balik keresahan itu, ada persoalan yang lebih besar: kerusakan jalan yang cepat terjadi dan meningkatnya risiko kecelakaan akibat kendaraan ODOL. Kebijakan ini bukan semata-mata menekan pendapatan sopir, tetapi untuk menjaga keseimbangan antara efisiensi logistik, keselamatan pengguna jalan, dan ketahanan infrastruktur yang dibiayai dari pajak rakyat.
Apa Itu ODOL dan Mengapa Jadi Masalah?
Pernahkah Anda berpapasan atau beriringan dengan truk bermuatan melebihi kapasitas. Saking penuhnya sampai – sampai truk berjalan miring hingga hampir atau bahkan oleng. Aksi nekat para sopir truk ini jelas sangat membahayakan pengguna jalan lain. Di sisi lain, dengan beban yang melebihi kapasitas yang semestinya, truk – truk bermuatan lebih ini berdampak buruk pada infrastruktur jalan aspal.
ODOL (Over Dimension Over Loading) adalah kondisi kendaraan yang dimensinya melebihi standar pabrikan atau beban muatannya melebihi batas ketentuan.
Menurut UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap kendaraan wajib sesuai dengan berat maksimum yang diizinkan (JBI) serta dimensi standar. Kendaraan ODOL melanggar aturan ini dan menyebabkan efek berantai yang serius:
- Tekanan berlebih pada jalan raya → mempercepat munculnya retak, gelombang, dan lubang.
- Membahayakan struktur jembatan yang dirancang dengan daya dukung tertentu.
- Meningkatkan potensi kecelakaan karena kendaraan sulit dikendalikan saat kelebihan beban.
Dampak ODOL terhadap Infrastruktur Jalan
Berdasarkan data Kementerian PUPR, 60–70% kerusakan jalan nasional dipicu oleh kendaraan dengan muatan berlebih. Jalan yang seharusnya bertahan 10–15 tahun, sering rusak hanya dalam 3–5 tahun.
Beberapa dampak nyata di lapangan:
- Aspal cepat retak dan berlubang, membuat biaya perawatan jalan membengkak.
- Jembatan mengalami deformasi, bahkan ada kasus roboh akibat dilintasi kendaraan dengan muatan jauh di atas standar.
- Anggaran negara terbebani, karena dana perbaikan jalan harus terus dialokasikan, padahal seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan lain.
Dampak ODOL terhadap Keselamatan Pengguna Jalan
Selain merusak infrastruktur, ODOL juga sangat berbahaya bagi keselamatan. Kendaraan dengan muatan berlebih:
- Membutuhkan jarak pengereman lebih panjang, sehingga rawan menabrak kendaraan di depannya.
- Mudah terguling di tikungan atau turunan.
- Menyebabkan kecelakaan beruntun jika rem tidak mampu menahan beban.
Menurut catatan Jasa Raharja dan data Korlantas Polri, kendaraan overweight adalah penyebab kecelakaan lalu lintas nomor dua dan telah merenggut ribuan nyawa:
- Pada 2024 tercatat 6.390 korban tewas akibat kecelakaan, dengan kendaraan ODOL menjadi faktor penyebab utama. Hingga Mei 2025 saja, jumlah korban meninggal mencapai 2.203 orang dari total 7.485 kasus kecelakaan. Otomotif Kompas
Contoh Kasus Nyata:
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang (11 November 2024) yang melibatkan truk ODOL yang kehilangan kendali di jalan menurun. Truk tersebut menabrak 17 kendaraan, menyebabkan satu korban tewas dan puluhan luka-luka. Otomotif Kompas, Putraindo News
Ibu hamil tewas tertimpa muatan truk ODOL di Lumajang. Sebuah truk bermuatan bahan baku triplek mengalami kecelakaan hingga menyeret muatannya yang jatuh dan menimpa ibu hamil. Ia meninggal dunia, sementara sang suami mengalami luka serius. surabaya.kompas.com
Studi Kasus: Gagal vs Sukses
- Kasus Gagal
Di sebuah ruas jalan kabupaten di Jawa Tengah, proyek perbaikan jalan rusak parah hanya dalam waktu kurang dari setahun. Investigasi menemukan bahwa lebih dari 80% kendaraan angkutan barang yang melintas adalah truk ODOL. Akhirnya, pemerintah daerah harus menganggarkan kembali biaya miliaran rupiah untuk perbaikan darurat. - Kasus Sukses
Sebaliknya, di kawasan industri Cikarang, penerapan pengawasan ketat ODOL di gerbang kawasan terbukti efektif. Kendaraan yang masuk wajib sesuai standar JBI. Hasilnya, kualitas jalan kawasan bertahan lebih lama, kecelakaan menurun, dan biaya perawatan infrastruktur berkurang signifikan.
Solusi: Menjaga Keseimbangan Ekonomi dan Keselamatan
Masalah Over Dimension Over Load (ODOL) tidak bisa hanya dilihat dari sisi sopir atau pemilik truk. Sopir sering kali hanya berada di ujung rantai distribusi, sementara akar masalahnya ada pada struktur logistik nasional yang masih belum efisien.
Karena itu, solusi harus menyeluruh:
- Pemerintah perlu menata ulang jalur distribusi, memperluas moda transportasi barang (seperti kereta logistik dan tol laut), serta menyediakan skema pembiayaan agar pengusaha angkutan tidak lagi terdorong menggunakan truk ODOL.
- Pengawasan di lapangan harus konsisten dan berkelanjutan, bukan hanya razia musiman. Tanpa pengawasan, aturan ODOL hanya akan menjadi slogan.
- Kontraktor jalan wajib mematuhi standar desain Bina Marga yang telah memperhitungkan kapasitas beban lalu lintas. Jika semua jalan dibangun sesuai ketentuan dan kendaraan tetap disiplin, maka siklus “jalan cepat rusak – perbaikan – rusak lagi” bisa ditekan secara signifikan.
Dengan kata lain, solusi ODOL membutuhkan sinergi multi pihak: pemerintah, pengusaha angkutan, hingga kontraktor jalan.
Ilustrasi Perbandingan Biaya: ODOL vs Kepatuhan Regulasi
Berikut ini adalah simulasi penghitungan dan perbandingan antara kerugian dan biaya perawatan jalan aspal jika para sopir masih besikeras membawa muatan melebihi dimensi dan melebihi beban.
1. Dampak ODOL pada Jalan
- Asumsi: Sebuah jalan lingkungan dibangun dengan umur rencana 10 tahun, beban lalu lintas normal 8 ton sumbu terberat.
- Kondisi ODOL: Truk yang lewat rata-rata membawa 20% muatan lebih berat dari ketentuan.
- Hasil: Umur jalan hanya bertahan 4–5 tahun sebelum rusak berat.
👉 Artinya, jalan yang seharusnya direhabilitasi sekali dalam 10 tahun, terpaksa harus diperbaiki 2 kali.
2. Estimasi Biaya
- Biaya pembangunan jalan lingkungan hotmix: ± Rp 5 miliar/km.
- Biaya perbaikan mayor (rehabilitasi): ± Rp 2,5 miliar/km.
Skenario A – Dengan ODOL:
- Tahun ke-4: jalan rusak, perlu rehabilitasi Rp 2,5 miliar.
- Tahun ke-8: kembali rusak, rehabilitasi lagi Rp 2,5 miliar.
- Total biaya 10 tahun = Rp 10 miliar.
Skenario B – Patuh Regulasi:
Sekarang kita bayangkan negara kita tercinta ini masyarakat dan pemerintah bahu membahu menciptakan dan mengikuti regulasi yang sama sama menguntungkan bagi sopir maupun masyarakat luas:
- Jalan bertahan sesuai umur rencana (10 tahun).
- Rehabilitasi cukup sekali di tahun ke-10 Rp 2,5 miliar.
- Total biaya 10 tahun = Rp 7,5 miliar.
3. Kerugian Tambahan Akibat ODOL
Selain biaya konstruksi, ada biaya tidak langsung:
- Kerugian ekonomi akibat macet saat perbaikan jalan.
- Risiko kecelakaan yang menimbulkan biaya medis, santunan, hingga kehilangan produktivitas.
- Kerugian lingkungan akibat material konstruksi berulang kali diproduksi dan digunakan.
4. Kesimpulan Ilustrasi
🚧 Mengabaikan regulasi ODOL membuat biaya 10 tahun melonjak ± 33% lebih mahal dibanding patuh regulasi. Itu belum termasuk korban jiwa dan kerugian sosial lain.
Kesimpulan dan Ajakan
Aksi demo sopir truk yang menolak aturan ODOL mencerminkan dilema nyata: di satu sisi ada kebutuhan ekonomi, di sisi lain ada regulasi keselamatan. Namun, membiarkan ODOL terus berlangsung justru menghadirkan kerugian yang jauh lebih besar: biaya perbaikan infrastruktur yang membengkak, distribusi logistik terganggu, serta korban jiwa yang terus berjatuhan di jalan raya.
Sebagai kontraktor aspal, kami menegaskan bahwa kepatuhan terhadap regulasi bukan sekadar kewajiban, melainkan investasi jangka panjang. Jalan yang dibangun sesuai standar, ditunjang kendaraan yang tertib, akan menghadirkan manfaat berkelanjutan: infrastruktur yang lebih awet, distribusi barang lebih lancar, dan keselamatan masyarakat lebih terjamin.
📞 Jika Anda adalah pengelola kawasan, perumahan, atau perwakilan instansi pemerintah yang ingin memastikan proyek pengaspalan berjalan sesuai regulasi, kami siap menjadi mitra Anda. Hubungi tim kami untuk konsultasi gratis dan solusi terbaik yang sesuai standar Bina Marga.
Ami
Halo, saya Ami, admin ratu aspal. Berbekal pengalaman di industri pengaspalan jalan, saya siap memberikan informasi terbaru dan layanan konsultasi kepada Anda. PT. Ratu Aspal Indonesia melayani jasa pengaspalan jalan, berkomitmen pada kualitas dan kepuasan pelanggan.